Selasa, 24 November 2015

Cara Menulis Cerita Sampai Akhir

Yoooo
Ini pertama kali gue nulis blog. Sebenarnya gue nulis juga gara-gara malas belajar buat ulangan Kimia besok. Mumpung lagi hujan dan ide-ide lagi nongol, mending nulis aja dulu. Hehehe :D (alasanajelu).

Gue suka nulis dan pengen banget bisa nerbitin novel. Setiap kali baca novel atau nonton drama korea, gue pasti mikir "gue pengen bisa nulis cerita yang keren juga" dan gue mulai berimajinasi. Masalahnya adalah.... pas udah nulis sampai ditengah-tengah cerita, ide-ide yang awalnya udah menumpuk buat ditulis jadi hilang. Lalu lama-lama jadi bingung gimana mau nerusin cerita yang udah dibuat. Bagi yang baru mulai nulis cerita, gue yakin kalian juga ngalamin hal yang sama. Intinya, memulai sesuatu gampang, tapi nyelesainnya itu yang susah.

Oleh karena itu, gue akan berbagi tips CARA MENULIS CERITA SAMPAI AKHIR yang gue cari dan rangkup di sini.

1. Pikirkan dulu cerita apa yang pengen dibuat
    Sebelum menulis cerita, baik itu cerpen atau cerjang (cerita panjang (^o^))/ novel, kita harus memikirkan dulu soal tema cerita dan alurnya. Baik itu tentang persahabatan, sekolah, cinta, kerja, atau pengkhianatan. Lebih bagus lagi kalau kita memikirkan cerita dengan genre apa yang ingin dibuat. Genre romantis, thriller, komedi, terserah deh. Tapi berdasarkan pengalaman sih, mending nulis cerita yang nggak terlalu rumit apalagi bagi pemula. Soalnya bisa-bisa akhirnya kayak gue, nggak bisa nuntasin cerita yang dibuat sendiri.

2. Buat ringkasan/gambaran awal cerita dan tokohnya
    Setelah tahu cerita seperti apa yang pengen dibuat, selanjutnya adalah membuat gambaran awal cerita secara kasar (garis besar cerita) dan tokoh-tokohnya. Menurut sumber yang gue baca, akan lebih baik kalau kita mendeskripsikan tokoh-tokoh karangan kita serinci mungkin. Misalnya:
Tokoh: Fanny
Umur: 16 tahun
Kelas: 10
Hal yg disukai: Pelajaran biologi, main badminton, nyanyi, k-pop
Hal yg nggak disukai: matematika, fisika dan kimia, olahraga, sayur, guru bhs inggris, ulangan
Karakter: Low profile, baik, pengertian, setia, penakut, lemah
   Kira-kira begitu. Masih banyak lagi sebenarnya, cuma terlalu panjang kalau gue nulis semua. Kalau bisa tambahkan juga deskripsi mengenai keadaan keluarganya, kelemahan dan kelebihan si tokoh, ciri-ciri, orang yang disuka dan dibenci, kebiasaan, dll. Kalau soal garis besar cerita, misal cerita yang pengen lu nulis adalah Cinderela. Jadi garis besar ceitanya seperti:
Awal
- Ibu Cinderela meningal
- Ayahnya menikah dengan ibu tiri
- Ayahnya kecelakaan
Pertengahan
- Ibu tiri dan saudara tiri Cinderela memperbudak Cinderela
- Di istana, Pangeran membuat undangan pesta dansa
- Cinderela membuat gaun pestanya bersama para tikus
- Ibu dan saudara tiri merusak gaun Cinderela
- Cinderela dilarang pergi ke pesta dansa
- Ibu peri muncul dan membantu Cinderela
- Cinderela pergi ke pesta dansa
- Pangeran dan Cinderela menari bersama
- Cinderela pergi saat tengah malam
- Pangeran menemukan sepatu kaca Cinderela
Akhir
- Pangeran mencari pemilik sepatu kaca, Cinderela
- Ibu dan saudara tiri mengurung Cinderela di kamar
- Pangeran menemukan Cinderela
- Pangeran dan Cinderela menikah
End

3. Konsisten menulis dan jangan setengah-setengah
    Ini adalah yang paling penting. Sebagus apapun cerita yang lu bayangkan dan konsep dasar yang udah lu buat, tapi kalau lu nggak konsisten buat nulis pada akhirnya gairah lu yang awalnya membara buat nulis akan padam. Minimal sehari nulis satu halaman. Minimal banget seminggu udah buat dua halaman, deh.

Jadi intinya, jangan berhenti nulis. Udah.
Oke, gue mesti udahan sekarang. Udah jam 4 sore nih. Waktunya belajar. Gila aja besok ulangan Kimia tiga KD, udah gitu ada PR mate wajib sama fisika lagi TT. Gue nangis dalam hati aja deh. Maklum ini baru tahun pertama jadi siswi SMA. Setelah adaptasi dan terbiasa, gue yakin gue bakal lebih STRES lagi.

[...]